Minggu, 14 Januari 2018

My First Assignment of Journalism Lesson


OSCAR (Orientasi Studi Cinta Almamater) 2017 di Kampus Cinta
            Jombang – Kegiatan Orientasi Studi Cinta Almamater (OSCAR) Unipdu 2017 yang diadakan oleh Universitas Pesantren Tinggi DarulUlum (UNIPDU) Peterongan Jombang telah resmi dibuka oleh bapak RektorUnipdu, Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, pada upacara pembukaan OSCAR UNIPDU 2017 di Plaza Unipdu, Sabtu pagi (17/09/17). Ada sekitar 460 mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan Oscar bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan dan suasana kampus kepada mahasiswa/I baru.

            Menurut Astri Nur Aini, salah seorang mahasiswi baru Fakultas Agama Islam, Oscar merupakan kegiatansemacam pengenalan kampus dimana kita diperkenalkan dengan wilayah kampus agar kita mengetahui bagaimana keadaannya. Banyak kegiatan yang dilakukan pada saat Oscar yakni pengenalan kampus utama, kampus gedung A dan kampus gedung B, Graha, Rektorat, Rumah Sakit Unipdu Medika dan tempat-tempat yang ada di dalam pondok pesantren Darul Ulum. Ada kegiatan-kegiatan islami seperti istighotsah, sholat berjama’ah, sholat dhuha (program kegiatan Oscar Fakultas Agama Islam) dan ada  juga kegiatan Oscar lain, misalnya pentas seni, outbond dan malam inagurasi.

            Menurut dia, hal yang paling berkesan saat Oscar adalah puncak malam inagurasi.Pada malam tersebut meliputi beberapa kegiatan malam seperti jelajah malam, menyalakan api unggun, menyalakan lilin dan menyalakan kembang api. Sehingga acara tersebut menjadi meriah.
“Dari semua kegiatan Oscar yang saya ikuti sejak awal kegiatan sampai hari ini, hal yang paling membuat saya terkesan adalah malam ini. Saya sangat senang karena sudah tidak ada lagi Komdis (KomisiKedisiplinan) yang membuat kami tegang. Oscar Unipdu 2017 memang keren”,ucapnya. (Bibil/FBS)

Kamis, 04 Januari 2018

#KarenaIbu, Aku Mengalahkan Egoku

Egoku Memudar Karena Ibu

Selama kuliah, aku diliputi banyak keraguan. Aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Aku merasa tidak mampu untuk menyelesaikannya. Tidak hanya itu saja, faktor keluarga pun menjadi faktor utama yang membuat aku semakin ingin memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah. Banyak pertimbangan jika aku harus melanjutkan kuliah. Disini, aku merupakan anak pertama yang harus menjadi teladan bagi kedua adikku, dan disisi lain aku ingin bekerja untuk melunasi hutang-hutang ibuku. Ibuku banyak hutang karena membantu memenuhi kebutuhan untuk kuliahku. Walau aku memiliki orang tua yang lengkap, terkadang aku merasa seperti tinggal bersama ibuku saja yang selalu memenuhi kebutuhan kuliah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehidupanku bukan layaknya kehidupan keluarga yang lain. Oleh sebab itu, kondisi yang seperti ini yang membuatku semakin dilema.
Disaat aku masih duduk di semester 3, aku bingung harus bagaimanakah diriku seharusnya. Aku mulai dilanda rasa bimbang, ingin menyerah, hingga pada akhirnya banyak mata perkuliahan yang aku tinggalkan. Namun, ibu tidak mau aku menyerah begitu saja. Ibu tetap mencarikanku biaya untuk keperluan kuliahku. Aku tidak tega jika ibuku harus terus menerus mencari pinjaman uang kesana-kemari. Ibu juga selalu mendapat cacian dan makian.

"Ya Allah, ringankanlah beban ibuku. Aku tidak ingin membuatnya semakin terbebani atas diriku".

Setiap malam, aku hanya bisa menangisi ibuku. Sungguh begitu besar pengorbanannya. Aku merasa berdosa sekali. Aku belum bisa meringankan bebannya.

Nora dan Mama

Pesan yang selalu ibu sampaikan padaku adalah, 

Jangan gampang berputus asa ya, sayang. Dengan Allah ngasih kamu cobaan, itu tandanya Allah sayang sama kamu. Jangan pernah putus doanya, selalu dahulukan kepentingan Allah karena Allah pasti akan mendahulukan kepentingan kita juga. Jika kamu selalu merayu Allah lewat doa-doamu, insyallah, Allah akan mengabulkan segala yang kamu butuhkan. Yakin dan percaya itu.

Nasehat itu yang selalu membuatku ingin menjerit dan mengatakan bahwa aku benar-benar belum menjadi cerminan dari dirinya.

"Sudahlah sayang. Jalani aja dulu, kamu pasti bisa kok. Lakukan itu demi mama dan kedua adikmu, ya".

Di sepertiga malam, ibu mengajakku bermunajat kepadaNya. Aku menumpahkan segala keluh kesahku terhadapNya. Aku merasa menemukan titik terang atas beban-bebanku selama ini. Namun, tetap saja aku tak bergairah melanjutkan kuliahku. Tetapi, ibu tidak ada henti-hentinya mendorongku untuk terus maju, maju dan terus maju. Lambat laun, kegigihan ibuku yang selalu mendorongku untuk melanjutkan kuliah, aku mulai tergugah untuk kembali meneruskannya. Akhirnya, rasa bimbangku terkalahkan oleh kegigihan ibuku dalam memberiku dukungan. 

Terimakasih mama, karenamu aku mampu mengalahkan egoku. Aku menyayangimu.




#saliha #karenaibu #kompetisiblogsaliha

Rabu, 03 Januari 2018

I Wanna Stop !

Beberapa hari, hati dan pikiran udah kacau. Otak kaga bisa nampung apapun, hati apalagi. Beban di otak udah hampir meluber, mau meledak kayak gunung lautan api. Bawaan emosi mulu. Gue pasang sikap dingin. Senyum pun gue bandrol mahal. Hipertensi pasti sedang menanti gue dengan senyuman manis. Aaarrgghh, shit. Persetan dengan masalah seperti ini. 

Image by Levy Raihan Rafly

Diri kaga terurus. Makan apapun serasa nelan duri. Tugas dunia kaga terjamah, bahkan ada yang gue tinggalin gitu aja. Terserah, apa kata dunia. Maki-maki aja gue sesuka hati. Karena kalian pada kaga tau gimana kondisi otak dan pikiran gue. Keinginan gue pun kaga pernah ada yang mau ngerti. Fix, gue ngga peduli dengan itu. 

Senin, 01 Januari 2018

"Kota Santri" Ponpes Darul Ulum

 Kota santri merupakan tempat berkumpulnya para pedagang dari berbagai daerah yang menjual aneka macam makanan dan kebutuhan sehari-hari para santri. Kota santri bukanlah kota besar, melainkan sebuah tempat dimana ada sebuah pendopo yang dikelilingi oleh banyaknya pedagang kaki lima dan toko-toko yang berderet disepanjang jalan. Kota santri berada didalam area, tepatnya ditengah-tengah Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Pedagang kaki lima mulai menjajakan dagangannya dari pagi hingga sore hari,  terkecuali yang memiliki toko didalam area tersebut, mereka membuka toko dari pagi hingga malam hari.

Foto Ibu Mahmulah, pemilik Toko dan Warnet ELMA

      Dari salah satu pedagang di kota santri, yang biasa akrab disapa Ibu Mahmulah, 45tahun berasal dari daerah Janti Jogoroto Jombang, sudah berjualan di area tersebut selama 9 tahun. Beliau berjualan dari tahun 2008 hingga saat ini. Disitu, beliau memiliki toko dan dan warung internet (warnet) yang beliau beri nama Toko dan Warnet ELMA. Letak toko dan warnet tersebut berada didepan asrama 2 Al Khodijah. 
  Menurut beliau, kota santri letaknya sangat strategis karena berada ditengah-tengah pondok yang dikelilingi oleh banyaknya asrama dan suasananya ramai sekali ketika para santri  datang dari berbagai penjuru asrama untuk membeli dagangan dan online di warnet. Keadaan kota santri yang dulu dengan yang sekarang sangat berbeda. Dahulu, saat warnet dan toko buka dari jam 10.00 wib hingga 23.00 wib, sangatlah ramai yang berdatangan. Namun,  saat ini Toko dan warnetnya terkadang ramai,  terkadang juga sepi. Dikarenakan sudah banyaknya pedagang yang berjualan dan membuka warnet disekitar area tersebut. "walaupun disini ramai, tapi bukan berarti toko dan warnet saya selalu ramai. Karena, saat ini adanya persaingan dagang yang semakin ketat", ujarnya. (Bibil/FBS)

Benda Bersejarahku

Bonjour good readers, 
Happy new year 2018 for you all guys...
Nah, tahun baru kali ini kalian hang out kemana aja nih? Pasti seru banget. 
Tahun baru kali ini aku cuman di rumah aja, bersih-bersih rumah (siapa tahu jodoh dateng kerumah,  eehh). Nah, waktu aku bersihin kamarku, ngga tahunya aku nemuin sebuah buku diary. Yaa, ini buku diary ku yang udah lama banget ngga terjamah olehku sejak beberapa tahun yang lalu (udah lama banget men aku ngga jumpa nih buku diary).


  Nah, gambar diatas merupakan buku diary sewaktu aku mendapat hadiah ulangtahun. Hanya itu saja yang aku punya sekarang, karena buku diary yang lainnya aku sama sekali tidak tahu keberadaannya karena keteledoranku menaruhnya. Dengan adanya buku diary, aku bebas berekspresi dengan huruf abjad. Tidak ada batasan untuk aku membuat sebuah tulisan, dan itu juga butuh yang namanya sebuah "pembiasaan" dalam menulis. Tujuannya, agar menjadikan tulisan kita lebih baik dari yang sebelumnya. Walau sekarang tidak menulis di buku diary lagi, setidaknya masih ada blog ini yang menjadi wadah untuk menulis. 
     Seingatku, buku diary itu ketika aku kelas 5 SD. Sayangnya, dulu tulisannya banyak yang aku robek. So, hanya tinggal beberapa cerita aja yang masih tersimpan dengan bahasa yang bisa dibilang masih unyu-unyu banget kayak aku (ma'acih, eehh). Aku geli saat membacanya ulang. Ternyata seperti ini, seperti itu gaya menulisku dulu. Ya, bisa dibilang masih amburadul (wajar aja sih, tulisan anak yang masih bau jahe, eehh).  Ya, pokoknya lucu lah gaya penulisannya. 
   Aku mulai menulis sebenarnya sejak kelas 3 SD. Dulu setiap kali aku ulang tahun, mamaku selalu membelikan aku buku diary. Bentuknya pun lucu-lucu. Sejak saat itulah aku gemar menulis tentang kejadian-kejadian yang aku alami. 
       Lama kelamaan, aku jarang banget dan hampir ngga pernah lagi menulis di buku diary. Terakhir aku nulis di buku diary itu kelas 6 SD, kalau ngga ingat sih (ya lupa dong berarti, eehh). Karena dulu banyak faktor juga yang mengakibatkan aku tidak pernah lagi menulis. Mau tau? Mau tau? Idih kepo, haha, bejanda bejanda (eh ladalah, ngapain bawa bawa janda segala). Ya, pokoknya ada aja lah. Maaf ngga bisa menceritakan, ya. So, pada intinya aku ngga nulis sampai aku SMA. Lalu, setengah aktif nulis lagi ya waktu masuk dunia perkuliahan. Waktu itu aku sedikit tertuntut untuk ya minimal lah bisa menghasilkan sebuah tulisan (karena my pak Kaprodi said kalo ngga punya skill nulis, gimana kamu bisa nulis skripsi dengan baik dan benar). Jadi, waktu itu ada Mata Kuliah writing kan (writing tuh nulis), yang ngajar Mata Kuliahnya tuh Bu Endang. Yaps, jadi kami (anak prodi sastra inggris maksudnya) diajarin tentang tahap tahapnya menulis tuh bagaimana dan biar bisa membuat tulisan dengan susunan yang baik dan benar (thanks so so so much bu Endang). Alhamdulillah lumayan lah nilainya (lumayan jelek apa lumayan bagus nih?). Ya, lumayan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lah ya (ehh). Cukup tau lah dengan kemampuan yang belum begitu mahir mengenai tulis menulis. Pokoknya, apa yang ingin aku tulis ya aku tulis aja. Is it a simple way, right?
Sampai sekarang aku masih mencoba mencari benda bersejarahku, biar makin lengkap aja formasi buku diary nya. 

Asean Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 UNIPDU Jombang




Foto para peserta AYIC saat mengikuti acara pembukaan di Islamic Center (IC) 


Jombang - Asean Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 Unipdu Jombang merupakan sebuah program yang diadakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang diberi mandat oleh negara ASEAN untuk memperingati hari ulang tahun ASEAN ke 50 tahun, yang bertemakan "Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony". Acara tersebut dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 28-30 Oktober 2017. Bertepatan dengan itu, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan acara tersebut dengan menunjuk Kemenlu sebagai penanggung jawab program AYIC dan Kemenlu menunjuk kota Jombang dan Kampus Unipdu sebagai mitra kerja sama, sehingga ada tiga panitia penyelenggara, antara lain Kemenlu, Unipdu dan Pemkab Jombang. 
            Menurut Ahmad Sholeh Khadafi, selaku Laison Official (LO) AYIC mengatakan bahwa panitia dari Unipdu mengadakan pemilihan panitia LO yang bertugas sebagai tour guide (pendamping) para peserta AYIC selama program ini berlangsung. Peserta program AYIC tercatat dari 22 negara, sehingga bukan hanya dari negara ASEAN saja yang datang melainkan dari berbagai negara diluar ASEAN,  misalnya Hungari, Libya, Maroko, Inggris, Korea Selatan dan masih banyak lagi. 
      Pada hari pertama, acara dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Rangkaian acaranya meliputi seminar di Islamic Center (IC) dan melaksanakan welcoming dinner di Pendopo Jombang. Di hari kedua pun juga masih sama, saat pagi hari mereka mengikuti pelaksaan seminar lalu pada malam harinya para peserta AYIC melakukan culture performance, mereka menampilkan budaya negara mereka masing-masing yang bertempat di Pendopo Jombang. Kemudian, di hari ketiga, mereka melakukan field trip, berkeliling daerah Jombang dan sekitarnya.  "Mereka melakukan field trip ke Taman ASEAN untuk berfoto bersama maupun swafoto. Lalu, dilanjutkan mengunjungi patung Budha yang ada di wilayah Mojokerto. Kemudian, berlanjut lagi ke Gereje Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dan berlanjut lagi ke Desa Ngepeh untuk melihat adanya tiga agama yang memiliki tiga tempat peribadatan di satu tempat yang sama dan berdekatan. Setelah itu, berlanjut ke Klenteng, ke Manik-manik untuk membeli oleh-oleh, ke Makam Gus Dur dan selesai", ujar Ahmad Sholeh Khadafi. (Bibil/FBS).

Sabtu, 30 Desember 2017

Malam Minggu Ku Bukan Balon Warna Kelabu

Malam minggu ku kali ini ngga perlu jauh-jauh, ngga perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak, cukup gelar tikar depan rumah dengan lampu sedikit remang-remang (eh jangan ngeres ya pikirannya), terus sediain beberapa camilan and Boom! Pastinya ngga kalah seru dengan mereka yang lagi malam mingguan di luar sana. Jadi, malam ini aku malam mingguannya dengan mama dan kedua adikku saja. (terus ayahmu kemana?) ayahku lagi asyik dengan dunianya sendiri, (lah ngapain jadi nanyain ayahku ya?). Jreng jreng.. Lanjuut...
Disini, kami berempat akan bermain kurang lebihnya seperti sedang melakukan siaran radio di malam minggu. Kami bersuit untuk mendapatkan peran siapa yang berperan sebagai penyiar radio, rekan dari penyiar,  si penelepon, dan penyanyi. Yaps, akhirnya aku sebagai penyiarnya dan adik Michael sebagai partnerku. Sedangkan mama sebagai si penelepon, dan adik Levy sebagai penyanyinya.

Aku: "yaaa, selamat malam para single, para jomblowan jomblowati dan seluruh keluarga yang ada di rumah, jumpa lagi dengan suara saya di 1234.fm. Ok, untuk malam ini yang mau request lagu, salam-salam ke sanak saudara, anak, suami atau istri, atau tetangganya juga boleh. Mau curhat pun bodo amat dah. Langsung aja telepon di nomer yang sedang anda tuju atau terserah kalian dah kalian suka nomer berapa, langsung pencet aja. Terserah nomer berapapun yang kalian mau, pencet aja langsung, aku mah gitu orangnya."

Mama : (kriiing.. Kriiing... Tulalit.. Tulalit)

Aku:"yaa,  oke sudah ada nomer penelepon yang masuk. Halo, dengan siapa dan dimana? Status jomblo atau gimana? Dijawab boleh, ngga dijawab juga terserah".

Mama:"iya halo mbak, saya dengan Bu Nas. Em, ngga pake huruf D ya mbak. Alhamdulillah beberapa puluh tahun yang lalu saya pernah single mbak, cuma sekarang sudah laku lah mbak."

Aku:"Oh, ok dengan Bun(d)as. Eh iya Bu Nas, malam ini mau request lagu apa nih? Atau salam salam buat keluarga yang sedang jauh, atau gimana?"

Mama:"iya saya mau request lagunya Raisa yang Ex-beauty ya? Ada kan? Ya harus ada lah. Saya maksa kok."

Aku:"bentar bu bentar, ex-beauty ya? Disini adanya mantan terindah bu,  ngga ada lagunya Raisa yang judul lagunya tuh ex-beauty.  Ibu salah mungkin".

Mama:"sekarang saya nanya, ex itu artinya apa mbak?".

Aku:" ex artinya mantan bu".

Mama:"trus beauty artinya?".

Aku:"beauty artinya cantik, indah".

Mama:"so, ex-beauty artinya?".

Aku:"mantan terindah, bu".

Mama:"nah itu ada kan, gitu tadi bilangnya ngga ada".

Aku:"(yiah, the power of emak-emak. Jebreeeett). Ya, baiklah bu, saya akan putarkan lagu ex-beauty untuk bu Nas. Ok langsung saja kita puter lagunya, Raisa-mantan terindah".

Aku:"yaaa, Raisa dengan lagu mantan terindah sudah kami puterin. So, ".

Levy:"lah, saya kan belum nyanyi mbak,  kok main udahan?".

Aku:"bodo amat. Pokok udah selesai. Nanti kamu saya kasih, kasih apa ya? Aku kasih ucapan terimakasih aja yups. Jarang-jarang lho dapat ucapan terimakasih dari saya".

Levy:"yaelah mbak, makasih banyak lho ya,  tau gitu saya jadi tukang sapu studio aja."

Aku:"ha?"
.
.
.
To be continue.. (beberapa tahun lagi)
**

Yaps, segitu dulu ceritanya. Ngga enak kalo ceritanya kepanjangan, Hehe (adminnya udah ngantuk, say). 
See ya..

My First Assignment of Journalism Lesson

OSCAR (Orientasi Studi Cinta Almamater) 2017 di Kampus Cinta             Jombang – Kegiatan Orientasi Studi Cinta Almamater (OSCAR) Uni...